SURABAYA - Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan kabar yang datang dari pesohor dunia, Justin Bieber. Pasalnya, penyanyi asal kanada tersebut mengumumkan bahwa dirinya terkena Ramsay Hunt Syndrome.
Hal itu dikabarkan melalui unggahan video berdurasi dua menit di akun Instagram pribadinya pada Jumat (10/6/2022). Dalam unggahannya, Justin mengatakan bahwa syndrome tersebut menyerang saraf di telinga dan wajahnya. Selain itu, ia juga menunjukan keadaan sisi kanan wajahnya yang tidak dapat digerakan.
Melihat hal tersebut, Dosen Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR), Martha Kurnia Kusumawardani dr SpKFR(K), ikut berkomentar. Menurutnya, Ramsay Hunt Syndrome merupakan suatu kumpulan gejala yang disebabkan adanya gangguan pada saraf fasialis yang letaknya dekat telinga dan biasanya muncul pada orang yang pernah cacar air atau terkena infeksi herpes.
“Gejala utamanya adalah wajah menceng, mata dan mulut tidak bisa menutup rapat, ” ungkap dr Martha pada Senin (13/6/2022).
Gejala Ramsay Hunt Syndrome
Baca juga:
Bappenas Apresiasi SDGs Center UNAIR
|
Justin Bieber (Instagram/ @justinbieber).
Perihal wajah menceng tersebut, dr Martha mengatakan bahwa gejala itu terkadang dirasakan secara mendadak. Biasanya, sambung dr Martha, mereka baru menyadari ketika sedang minum dan tiba-tiba sudut bibirnya tidak mampu tertutup rapat, sehingga air minumnya akan mengalir keluar dari sudut mulut.
“Selain itu, pasien juga bisa merasakan gejala-gejala seperti telinga berdenging, hilangnya rasa pengecapan di lidah, mata nrocoh, juga bisa nyeri telinga, ” tambah Staf Medis Departemen Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK UNAIR tersebut.
Penyembuhan Ramsay Hunt Syndrome
Mengenai proses penyembuhan, dokter yang juga Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) UNAIR itu mengatakan, Ramsay Hunt Syndrome tetap bisa diobati dan gejalanya membaik. Biasanya, penderita akan mendapatkan obat antiinflamasi dan vitamin. Selain itu, juga dianjurkan untuk melakukan terapi kepada dokter rehabilitasi medik. Terapi yang diberikan bisa berupa pemberian modalitas dan terapi latihan wajah.
“Yang dimaksud pemberian modalitas adalah tindakan terapi fisik yang menggunakan alat-alat berupa electrical stimulation maupun deep heating. Tujuan pemberian alat-alat tersebut, selain untuk mengurangi nyeri dan inflamasi yang terjadi, juga membantu meningkatkan kekuatan otot wajah, ” pungkas dr Martha. (*)